Minggu, 04 April 2010

My Lupus


Makhluk ini memang teman setia saya. Makhluk berbulu yang setiap malam membangunkan saya, entah untuk akhirnya saya putuskan untuk shalat malam atau hanya membukakan pintu keluar kamar:D Tapi, Alhamdulillah pilihan pertama yang berangsur saya pilih. Tentang membangunkan dimalam hari, terkadang membuat saya jengkel. Bisa dibayangkan sedang nyenyaknya tidur dibangunin dengan meongannya. Tapi akhirnya saya punya trik, untuk mengusir kejengkelan tersebut. Saya membayangkan “begini kali yah kalau punya bayi nanti, atau bahkan lebih dari ini, ya udah deh gapapa dibangunin, sekalian belajar jadi ayah yang baik, he3x”, tapi tetep sambil menahan rasa jengkel juga. Perlahan kejengkelan saya berkurang dan mungkin karakter sudah berubah karena tiap malam dibangunin, jadi lebih sabar nampaknya [hoping] . Rekan,s makhluk ini berwujud seekor kucing, kucing yang penuh history. Mulai dari keberadaanya sampai nama yang disandang kucing berbulu abu-abu ini.

Dari mana lupus berasal?

Here we go….

Lupus dulu adalah bayi dari seekor kucing (ya iyalah, masa dari seekor ayam:D) yang tinggal di depan kosan saya di Jatinangor. Saya dulu mahasiswa Unpad dan Farmasi bidang yang saya tekuni. Berbicara tentang Jatinangor, butuh ruang khusus untuk menceritakan tempat yang berkesan ini :)

Kembali ke sejarah kelahiran Lupus. Lupus lahir tidak sendiri, lazimnya kucing melahirkan dua sampai empat ekor kucing. Saya tidak begitu ingat brother or sisternya Lupus. Bayi-bayi kucing ini menarik perhatian saya. Satu diantaranya [dan bukan Lupus] saya daulat menjadi kucing saya dan saya ambil dari induknya. Leon, nama yang saya berikan. Kenapa Leon? Karena waktu itu magnet saya kuat ke Leon dan Lupus luput dari perhatian saya. Sorry ya Pus…. Singkat cerita, Leon ga hidup lama dan mati. Kemudian saya beralih ke kucing abu-abu coklat ini. Tadaaaa….pilihan jatuh ke kucing jantan yang kemudian saya beri nama Lupus. Lu= untuk lucu, Pus = cara manggilnya….pus…pus….pus…

Lupus saya rawat kira-kira dua tahun lalu dan ketika saya studi sekitar empat bulan di Jepang, Lupus saya bawa ke rumah saya di Tangerang sampai sekarang.



Dan sekarang, Lupus super duper gendut. Bulunya tebal dan lembut, enak dijadikan bantal :D Saya tidak menyangka jika Lupus Kecil akan menjadi Lupus sekarang.

Dimana istimewanya Lupus bagi saya ?

  1. Lupus saaaangaaaat manja. Saya satu-satunya di rumah yang Lupus merasa aman, damai tentram sentosa ketika saya ada di dekatnya. Saya tidak pernah dibiarkan dengan tangan kosong alias setiap saya duduk entah dari arah mana Lupus datang dan naik ke pangkuan saya atau tiba-tiba melompat dan naik ke bahu saya. Semenyebalkannya Lupus dengan ulahnya, tapi saya selalu sayang Lupus .Ketika dua kali kehilangan Lupus gara-gara dicuri tapi akhirnya kembali, saya amat sangat kehilangan Lupus. Mellow ya? Tapi bagi anda yang punya hewan peliharaan anda akan sangat mengerti.
  2. Lupus jagonya makan. Ini ga perlu pembuktian lagi. Segala macam jenis makanan kucing dari Star Pro, Whiskas etc selalu habis disantap dengan suka cita. Saya suka mendengar suaranya ketika makan setelah berhari-hari tidak pulang. Alias Lupus sedang kelaparan. Berapa ya beratnya bulan ini?
  3. Lupus teman saya bercerita. Percaya ga? Dulu saya ga percaya jika hewan peliharaan bisa menjadi pengusir dan pengurang stress. Tapi dengan adanya Lupus dan interaksi saya dengannnya, hal tersebut terbukti benar. Sambil mengelus-elus Lupus saya cerita apa yang saya alami , apa yang saya rasakan. Lupus hanya mendengar diselingi dengkuran halusnya, tapi bagi saya itu lebih dari cukup
  4. Lupus is lupus…hehehe. Buaanyak deh, keistimewaan Lupus bagi saya… Thanks Lupus ….:)

Secuplik kisah tentang Lupus. Lupus is My Lupus :)


Tidak ada komentar: